Header Kanan

[renungan] Belajar dari rasa

Rindu tak Bersayap

rindu - i miss u

Semua bergerak
Meninggalkan rasa melalui waktu
Tapi rindu ini tak bersayap
Tertinggal waktu...



Jika benar rindu ini tak bersayap
Biarkan ia tinggal di istana rasa
Menulis setiap detik asa
Tanpa peduli apa kata dunia

Jika benar rindu ini tak bersayap
Menunggu bersama diam adalah kebodohan
Karena semua menunggu satu, mati...

Kediri, 1 November 2012


Antara Suka & Benci

Ini hanya sebuah coretan hasil "belajar dari rasa" seekor anak yang biasa, bukan ahli, observasi ataupun dari survey

mungkin - antara suka & benci
Saat kau ingin menetralkan rasa, kau hanya perlu beberapa waktu dengan tak memikirkannya. Cukup beberapa waktu (kurang dari banyak dan lebih dari sedikit), buatlah ragamu sibuk dengan yang lain dan otakmu sibuk memikirkan apa yang kau kerjakan. Dan jangan pernah menikmati ragamu yang diam dengan jiwa yang melintasi ruang dan waktu. Lalu saat kau terbiasa tak memikirkan kesedihan atau rasa suka yang ingin kau netralkan, coba kau telusuri sebuah rasa yang ada di hatimu yang dulu pernah membuatmu sesak tak beraturan, apakah ia masih ada? kalau iya kau belum berhasil melakukannya tetapi kalau kau tak merasakan apa-apa itulah tanda kau berhasil. Tapi... rasa itu bukan hilang, dia hanya menepi di bilik hatimu.

Sehingga, jika kau senang atau sedih jangan pernah membiarkan otakmu terus memikirkannya, karena dengan itu hatimu mengukir rasa.

Sama ketika kau begitu membenci, benci dan benci kepada seseorang. Dan entah kau sadari atau tidak selalu memikirkannya, lalu kau memiliki rasa suka dalam kebencianmu. Karena otak tak mengenal rasa, sedang jika ia terus digunakan untuk memikirkan sesuatu secara intensif maka hati menerimanya sebagai sinyal rindu, sedang jarak antara rindu dan suka begitu dekat.

Berbeda dengan sebuah kalimat "Negatif yang kuat adalah positif" (benci yang sangat adalah suka).

Tak heran jika ada ucapan "Dia ke mana, kok tak kelihatan?" yang ditujukan kepada orang yang dibenci, atau "Aku benci dia, tapi entah kenapa aku rindu...", atau yang lebih aneh dari itu "Jangan bilang aku suka dia karena sifat yang ku benci".

Sebaliknya, jika kita terlalu cinta kepada seseorang. Maka otak akan tersingkirkan karena hanya mengurusi hati. Juga, sedikit salah pada dia akan membuat segudang luka. Dan terakhir jika kau kehilangan dia, akan terasa sesak hati dan gelap dunia.

Jadi? Tak perlu berlebihan dalam menyukai atau membenci, karena hati itu lemah dan cepat berbolak-balik. Saat otak berpikir membenci, bahkan ia mengukir rindu.

Mencintailah dengan sederhana
Lalu, lakukan sesuatu yang lebih dari kata

Cinta dan menyukai lawan jenis adalah fitrah, tapi jangan menjadikannya sebagai fitnah. Saat kau mencintai seseorang, tak perlu terburu-buru untuk menjadi indah kecuali jika kau mampu untuk mengikatnya dengan ikatan cinta yang halal dan membawa ridho-Nya yaitu dengan pernikahan. Jika belum mampu maka bersabarlah, sunggu janji ALLAH itu pasti :

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji [pula], dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik [pula] …. (Annur: 26)

Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji. (Al-Imran: 194)

Bersabarlah, semoga ALLAH menjadikan kita termasuk orang yang menjaga kehormatan, bersabar, dan bertakwa kepada-Nya. Dan terakhir saya hanya ingin mengingatkan :

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengatahui (Al-baqarah: 216)

Kediri, 4 & 6 November 2012
Sumber gambar : perjalanandancoretan.blogspot.com

Semua tak Sama

Saat semua tak sama, kadang aku terjatuh di dasar rasa. Hati lemahku begitu memancar. Namun ketika semua sama, akankah menjadi indah dan seperti yang ku bayangkan? Tidak! Kau tahu kenapa ALLAH menciptakan manusia berbeda, dari yang nyebelin sampai ngegemesin... karena DIA ingin kau menjadi insan yang tegar, dari mengenal berbagai macam manusia dan berbagai sisi kehidupan. Itulah kenapa DIA memenuhi dunia dengan berbagai warna, bukan sekedar hitam, putih atau abu-abu.

So?
Laa Tahzan! (Jangan bersedih!)

Karena di setiap sisi dunia ada berbagai macam manusia dan lingkungannya dari A sampai Z, yang akan mewarnai hidupmu. Dan dari situ kau dapat tersenyum, tertawa, sebel, jengkel, benci, suka, duka, cinta dan berbagai rasa yang akhirnya kau akan tumbuh menjadi dewasa.

[hanya belajar dari hidup, yang menumbuhkan rasa]
- Menghibur diri -

Kediri, 5 & 6 November 2012
Sumber gambar : kfk.kompas.com/kfk/view/2051-jalan-sepi

Posting Komentar

0 Komentar